Selasa, 20 Juli 2010

Bukan Romeo dan Juliet


Ini hanya sebuah kisah kasih sepasang remaja labil yang baru mencoba mengenal apa itu artinya cinta. Bukan sebuah hal yang penting untuk dicerna, namun benar adanya bila kita bisa mengamati apa yang terjadi diantara keduanya.

Bertemu awalnya disebuah acara di stasiun radio ternama di kota tersebut. Kata pertama yang terlintas dikedua benak masing-masing adalah "sombong", entah itu untuk si laki ataupun sang perempuannya. Setelah mencoba untuk saling bercengkerama dibeberapa menit pertama bertemu, akhirnya mereka bisa merasakan satu rasa yang muncul dimasing-masing benak, khususnya sang perempuan. Getar "cinta" (?), mungkin.

Hampir tiga bulan mereka terlepas dan tidak pernah mengacuhkan rasa yang 'sempat' muncul tersebut, hingga akhirnya merekapun bertemu lagi disuatu kesempatan. Berawal dari sana, banyak kesempatan penggugah pun terjadi begitu saja. Tanpa disengaja, rasa yang bertitle kan 'sempat' itupun merekah.

Banyak rintangan yang mereka temukan, mulai dari saat pertama kali mereka harus sama-sama jujur akan perasaan mereka masing-masing yang diwarnai dengan konflik tersendiri, hingga saat dimana mereka harus berulang-ulang kali terjatuh dan terbangun saat mereka sama-sama belajar mengenal hubungan mereka dan diri mereka yang satu dengan yang lainnya.

Ini memang bukanlah kisah "Romeo dan Juliet" yang berhiaskan seribu bahkan sejuta konflik namun tetap romantis, bukan juga "Cinderella" dan pangerannya yang ceritanya mulus hingga mendapatkan akhir "bahagia selamanya". Namun kisah mereka ini mungkin bisa diibaratkan seperti sepasang mata. Dengan bentuk yang sama, sifat yang sama, letak yang sama, keduanya mencoba untuk melihat pada satu titik yang sama. Semakin seringnya mereka menyamakan perbedaan dan membedakan persamaan, semakin mereka susah untuk dapat berjalan beriringan.

Ya benar, mereka hanyalah anak muda yang sedang BELAJAR mengenal arti kehidupan, khususnya apa itu artinya Ce I En Te A. Mereka mencoba untuk memahami satu dengan yang lainnya meskipun beribu-ribu bahkan berjuta-juta batu kerikil hingga batu besar dihadapan menghadang mereka. Ini bukanlah kisah Samson dan Delila, bukan juga kisah Mickeymouse dan Minimouse yang berakhir bahagia. Meski kisah yang sesungguhnya belum selesai dan belum pantas untuk dibicarakan akhirnya, namun mereka, khususnya sang perempuan, yakin kisahnya akan mempunyai akhir tersendiri. Entah bahagia seperti kisah "Snow White" dan pangerannya ataupun tragis ibarat, yah "Romeo dan Juliet" tentunya. :')



Dedicated for:
My *201208*
We'll see what'll happen to us on another day. We've learnt many things with our own ways. ILU. I've done my best for you. Maybe this's the last time I may remember you in both my real and my fake life, or maybe this's the beginning for us to step further. (^_^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar